Filsafat dengan seni memiliki hubungan yang erat, karena estetika (keindahan) dalam seni merupakan bagian dari filsafat. Namun dalam penggolongan objeknya estetika masuk dalam ruang lingkup bahasan filsafat manusia. Baru pada abad ke 20 estetika mengeser perannanya sebagai filsafat keindahan dan menuju kearah keilmuan, yang sebelumnya mengkhususkan diri hanya pada telaah atas karya-karya seni saja. Maka estetika abad 20 dikenal sebagai estetika moderen atau estetika ilmiah karena bekerja dengan bantuan ilmu-ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antropologi, dll, dari situlah filsafat seni menjadi bagian dari studi estetika ilmiah, dengan pendekatan yang lebih empiris-ilmiah.
Agar seni dapat selalu berkembang secara dinamis namun tidak bergeser dari akar filsafat seni yaitu keindahan, hendak'lah para pelaku seni berupaya untuk selalu menciptakan sebuah karya seni tidak lepas dari akar filsafat seni itu sendiri yaitu estetika. Dengan menciptakan suatu karya demi keindahan maka secara otomatis karya-kaya yang seni yang dihasilkan, akan selalu tercipta secara estetis, bagi diri sendiri maupun untuk orang lain.
Ditulis oleh : Siti Rohmawati